(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Cocok untuk usaha di dalam Mall. Hubungi: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul. Bagi yang membantu memasarkan, akan dapat komisi.)
======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
======================================================
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
Ekstraksi Isolasi dan Identifikasi Kristal alkaloid piperin dari Piperis nigri fructus
Alkaloid, sudah diketahui sekitar 5500 tahun yang lal,
merupakan golongan metabolit sekunder terbesar. Tidak ada satu pun definisi
untuk alkaloid yang memuaskan tetapi pada umumnya alkaloid merupakan senyawa
yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya
sebagai gabungan sebagai bagian dari system siklik. Alkaloid sering kali
beracun bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang
menonjol; jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Prazat alkaloid
yang paling umum adalah asam amino. Meskipun sebenarnya biosintetis kebanyakan
alkaloid lebih rumit.
Alkaloid sebagai golongan dibedakan dari sebagian besar
komponen tumbuhan lain berdasarkan sifat basanya (kation). Oleh karena itu,
senyawa ini biasanya terdapat dalam tumbuhan sebagai garam dengan berbagai asam
organic dan sering ditangani di laboratorium sebagai garam dengan asam klorida
atau asam sulfat. Bila alkaloid berada dalam bentuk garamnya, maka alkaloid
dibebaskan dengan mereaksikannya dengan penambahan basa terlebih dahulu untuk
mengekstraksinya. Alkaloid bebas biasanya dapat diekstraksi dengan pelarut
kloroform dan dipisahkan cari campuran senyawa yang kompleks dengan menggunakan
berbagai metode kromatografi.
Didalam tanaman Piperis nigri, pada bagian buahnya (fructus)
mengandung alkaloid piperin. Untuk mendapatkannya maka perlu diekstraksi dan
setelah itu disabunkan karena Kristal alkaloid piperin diselimuti oleh lemak di
permukaannya. Bila lemak di permukaan piperin tidak disabunkan, maka piperin
tidak akan mengkristal. Setelah disabunkan, maka ekstrak didiamkan agar ekstrak
menjadi jenuh dan dapat menghasilkan Kristal, dan bila Kristal yang dihaslkan
masih belum murni, maka dilakukan rekristalisasi.
Cara ekstraksi isolasi dan identifikasi Kristal alkaloid
piperin dari Piperis nigri fructus:
1. Timbang lebih kurang 40 gram serbuk simplisia, masukkan
ke dalam alat ekstraktor soxhlet yang didalamnya dilapisi kertas saring.
2. Tambahkan 400 ml etanol 96 % melalu mulut soxhlet yang
sebelumnya sudah terpasang tegak lurus sehingga terjadi pengaliran kedalam labu
pemanas atau setidaknya 2 kali volume sirkulasi, tergantung besar kecilnya alat
soxhlet yang digunakan. Bila diperlukan dapat ditambahkan lagi etanol
secukupnya.
3. Lakukan soxhletasi selama 2,5 jam (minimal 4-5 kali
sirkulasi), kemudian ekstrak hasil soxhletasi dalam labu didinginkan dengan air
mengalir dan saring ekstraknya dengan kertas saring yang terpasang pada corong.
4. Ambil ekstrak jernih yang diperoleh sebanyak 3 ml ,
masukkan ke dalam botl flakon atau vial kecil untuk pembanding. Sisanya
diuapkan dengan rotavapor vakum sampai konsistensinyakental kurang lebih 20 ml,
hasilnya dipindahkan ke dalam gelas piala kecil (volume 100 ml), kemudian
ditambahkan 10 ml KOH 10% dalam etanol (1 gram dalam 10 ml etanol 96%), sambil
diaduk aduk sehingga timbul endapan yang menggumpal. Tujuan penambahan KOH
dalam etanol adalah untuk menyabunkan lemak lemak yang ada dalam ekstrak
sehingga Kristal alkaloid piperin dapat terbentuk.
5. Setelah mengendap, pisahkan bagian ekstrak dari bagian
yang tidak larut melalui penyaringan dengan “glass-wool” sambil ditekan tekan
sehingga larutannya habis tersaring. Perlu ditekan tekan karena glass wool
dalam posisi mengambang. Penyaringan menggunakan Glass-wool, tidak dengan
kertas saring karena KOH bersifat korosif sehingga dapat melarutkan kertas
saring yang digunakan sementara glass-wool inert tetapi hati hati bila
menggunakan glass-wool. Ada baiknya menggunakan pinset saat mengambil
glass-wool.
6. Larutan ekstrak jernih yang diperoleh ditempatkan dalam
gelas kecil dan ditutup dengan kertas aluminium foil yang dilobangi beberapa
buah lobang. Didiamkan dalam lemari pendingin/es , tidak di dalam freezer,
selama semalam.
7. Setelah didiamkan semalam, seharusnya Kristal alkaloid
sudah muncul. Bila Kristal masih belum muncul, diamkan lagi 1-3 hari lagi.
Kemudian Kristal alkaloid yang sudah muncul dipisahkan dari larutan ekstrak
dengan disaring menggunakan kertas saring dan kertas saring hasil penyaringan
tersebut diletakkan diatas gelas arloji kemudian dikeringkan dalam ovenpada
suhu 400 C sampai kering. Jika Kristal yang didapat masih belum
murni, dilakukan rekristalisasi yaitu Kristal yang ada di kertas saring tadi,
ditetesi dengan etanol panas sampai seluruh Kristal tadi larut dan hasil
pelarutan tersebut ditampung dalam sebuah gelas kecil, kemudian gelas tersebut
ditutup dengan aluminium foil yang telah dilobangi. Masukkan gelas tersebut ke
dalam lemari pendingin, bukan freezer, dan diamkan selama semalam sampai timbul
Kristal piperin yang baru. Bila Kristal piperin belum muncul, diamkan 1-3 malam
lagi.
Identifikasi
Identifikasi Kristal alkaloid piperin menggunakan lempeng
KLT dengan fase diamnya adalah silica gel GF 254 dan fase geraknya adalah
n-Heksana:etil asetat = 60:40. Bejana dijenuhkan dengan larutan fase gerak
selama semalam dengan tujuan agar di dalam bejana tidak ada uap lain selain uap
larutan fase gerak agar proses pemisahan dengan lempeng KLT memberikan hasil
yang baik.
Caranya:
-Masukkan campuran larutan pengembang ke dalam bejana
-Masukkan kertas saring ke dalam bejana dalam posisi
berdiri, dan tunggu sampai larutan pengembang merambat naik ke bagian atas
kertas saring
-Oleskan vaselin di seluruh bagian atas mulut bejana,
kemudian tutup bejana, diamkan selama semalam.
Deteksi
Setelah proses pemisahan dengan lempeng KLT selesai, bila
bercak yang ada tidak berwarna, dapat dideteksi dengan pereaksi semprot
Anisaldehid-asam sulfat sebanyak 2-3 kali semprot lalu panaskan 5 menit pada
suhu 1100 C lalu diperiksa dibawah sinar UV
Cuplikan Pada Lempeng KLT
Pada lempeng KLT dibuat 3 tempat penotolan dan diberi nama
dari kiri ke kanan sebagai A, B, dan C.
A. ditotolkan sebanyak 10 µl dengan larutan ekstrak (yang
sebelumnya disisihkan 3 ml dalam flakon/vial kecil)
B. 15 mg isolate dilarutkan dalam 1,0 ml methanol dan
totolkan 1 µl
C. ditotolkan dengan larutan pembanding. Piperina baku
pembanding dilarutkan dalam 1,0 ml methanol dan ditotolkan 1 µl pada titik C.
No comments:
Post a Comment