(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Cocok untuk usaha di dalam Mall. Hubungi: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul. Bagi yang membantu memasarkan, akan dapat komisi.)
======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
======================================================
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
I.
MINERAL-MINERAL ESENSIAL UNTUK TUBUH, JUMLAH YANG DIBUTUHKAN PER HARI, AKIBAT
KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN KONSUMSINYA SERTA SUMBER MINERAL TERSEBUT
Mineral mineral yang esensial bagi tubuh manusia:
No.
|
Nama
Mineral
|
Jumlah
yang diperlukan sehari
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Sumber
|
1.
|
Ca
|
0,5-0,8
gram
|
Iritasi
lambung, usus, dan sembelit, terbentuk batu ginjal, meningkatnya ambang
rangsang syaraf dan otot, kelemahan otot, letargia, polyuria dan perasaan
haus.
|
Hambatan
pertumbuhan tulang dan gigi
|
Susu,
kacang-kacangan
|
3.
|
K
|
3
gram
|
Gangguan
saluran cerna,
|
Otot
lemah, rasa sangat letih, gangguan konsentrasi dan ritme jantung
|
Garam
Kalium
|
5.
|
Na
|
Minimal
200 mg
|
Udem
dan naiknya tekanan darah
|
Mual,
muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, lengan dan perut.
|
Garam
dapur
|
6.
|
Cl
|
3-6
gram
|
-
|
-
|
Garam
dapur
|
7.
|
Mg
|
450-500
mg
|
-
|
Jari-jari
tangan dingin, kejang betis dan restless legs, tekanan darah meningkat,
kejang pembuluh coroner dan artimia jantung
|
Kedelai,
padi-padian, serealia, kacang-kacangan, buah, sayuran hijau, sedikit dalam
ikan, susu, dan daging.
|
8.
|
Fe
|
8,7
mg untuk pria dan 14,8 mg untuk wanita
|
-
|
anemia
|
Hati,
daging, telor, sayuran, serealia
|
9.
|
Mn
|
1,5
mg
|
-
|
Gangguan
reproduksi dan laktasi, gangguan dalam tulang
|
Bahan
makanan hewani
|
10.
|
Cu
|
2
mg
|
Muntah-muntah
dan berak, gangguan saluran cerna, malaise, gangguan ginjal, hati, dan
ekstrapiramidal, anemia hemolitis
|
malnutrisi,
anemia, neutropenia
|
Hati,
tiram, jamur, coklat
|
11.
|
I
|
100-300
mcg
|
-
|
Hambatan
pertumbuhan fisik, intelegensia kurang, penyakit gondok
|
Garam
beriodium (kalium iodide pada garam, dan minyak ikan)
|
12.
|
Co
|
3
mcg
|
-
|
Gangguan
dalam pembentukan butir darah merah
|
Bayam,
leguminosae, beras, air susu, kuning telor, hati sapi
|
13.
|
Mo
|
7
mg
|
-
|
-
|
Hati,
ginjal, limpa, leguminosae, serealia
|
14.
|
Zn
|
2-10
mg
|
Gangguan
saluran cerna, borok lambung, stomatitis, letargia, penurunan HDL kloesterol,
dan defisiensi Cu.
|
Hambatan
pertumbuhan karena kemunduran dari aktivitas enzim-enzim, bayi yang
dilahirkan bibir sumbing atau tidak menutupnya langit-langit rongga mulut
|
Sayuran,
buah-buahan, kacang-kacangan, serealia, telor, daging, hati, susu sapi
|
15.
|
F
|
Gangguan
saluran cerna, dan keluhan rematik, juga bisa hipokalsemia
|
Gigi
berlubang
|
Air
susu, pasta gigi
|
|
16.
|
Se
|
30
mcg
|
Iritasi
kulit kepala dan rambut berlemak, rambut rontok, muntah-muntah, anoreksia,
anemia, degenerasi hati.
|
Kekurangan
enzim glutation peroksidase
|
Gandum,
haver, beras, ikan
|
II. CARA MENGEKSTRAKSI MINERAL
Untuk mengekstraksi mineral mineral dari suatu
simplisia uumnya pelarut yang digunakan adalah air karena air dapat melarutkan
mineral mineral yang ada. Kemudian ekstrak air yang didapatkan dapat
dikeringkan dengan cara penguapan biasaatau dengan semprot kering maupun dengan
liofilisasi. Cara untuk mengekstraksi mineral dari suatu tanaman mirip seperti
cara untuk menetapkan kadar sari larut air yaitu: Timbang saksama 5 g simplisia
utuh atau rajangan, lalu dimaserasi dengan 100 mL campuran air-kloroform P
selama 24 jam sambil dikocok/diaduk selama 6 jam pertama dan dibiarkan 18 jam
kemudian, kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh dipipet 20 mL lalu
diuapkan, residu dipijarkan dalam tanur denagn suhu tidak lebih dari 4500C.
III.
CARA MENGOLAH KONSENTRAT ION MENJADI SEDIAAN
Setelah didapat konsentrat ion, untuk dioalh menjadi
sediaan dapat dibuat larutan sehingga dapat langsung dilarutkan dalam
pembawanya atau dibuat dalam bentuk tablet dengan cara dicampurkan dengan bahan
bahan pengisi dan penolong yang diperlukan lalu dikeringkan dengan cara semprot
kering ataupun liofilisasi.
IV.
PENETAPAN KADAR MINERAL
Untuk penetapan kadar mineral, beberapa metode
analisis logam telah ditemukan, meliputi metode kualitatif (untuk mengetahui
ada tidaknya logam dalam sampel) dan kuantitatif (untuk mengetahui kandungan
logam dalam sampel). Metode sensitif dan spesifik merupakan dasar dalam
mengukur kadar logam pada konsentrasi yang sangat rendah. Dengan sensitivitas
analisis yang tinggi akan diketahui jenis logam dan pengaruhnya terhadap sistem
biologis hewan (Ewing 1990; Darmono 1995).
Alat yang digunakan untuk mengetahui kandungan logam
dalam sampel bergantung pada jenis logam yang diperiksa dan tingkat
sensitivitas pengukuran yang diperlukan. Umumnya logam diukur dengan sistem
atomisasi dan kalorimetri. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) merupakan salah
satu teknik analisis untuk mengukur jumlah unsur berdasarkan jumlah energi
cahaya yang diserap oleh unsur tersebut dari sumber cahaya yang dipancarkan.
Prinsip kerja alat ini berdasarkan penguapan larutan sampel, kemudian logam
yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut
mengabsorpsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda
(hollow cathode lamp) yang mengandung unsur yang akan dianalisis. Banyaknya
penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut
jenis logam.
V.
BENTUK GARAM ORGANIK DARI MINERAL
Di alam, beberapa mineral dapat berupa bentuk
garamnya sebagai garam organic seperti Ca dengan asam fitat membentuk Ca-fitat
yang susah dicerna. Asam fitat adalah fosfoester dari inosit.
TUGAS
TEKNOLOGI BAHAN ALAM
RESUME
MINERAL
NAMA : RICKY KURNIAWAN
NPM : 2010210226
KELAS : A
FAKULTAS
FARMASI
UNIVERSITAS
PANCASILA
JAKARTA
2013
No comments:
Post a Comment